Translate

Saturday, May 11, 2013

Yang Boleh dan Tidak Boleh dilakukan Jika Ingin Sixpack


Dalam masyarakat urban, memiliki perut sixpack adalah kebanggan tersendiri. Perut sixpack tidak hanya dianggap sebagai hasil dari latihan berbulan-bulan, tetapi lebih mencerminkan gaya hidup dan jati diri si pemiliknya.
Yang-Boleh-dan-Tidak-Boleh-dilakukan-Jika-Ingin-Sixpack
Mendapatkan perut sixpack pada dasarnya adalah tentang bagaimana menjalankan gaya hidup sehat. Latihan dan menjaga pola makan adalah yang paling utama untuk mendapatkan perut sixpack.
Nah, apa yang seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk mendapatkan perut sixpack? Berikut jawabannya untuk Anda.

Yang Harus Dilakukan

Turunkan Body Fat
Ini adalah hal penting yang harus Anda pahami terlebih dahulu. Perut sixpack tidak akan muncul jika masih ada lemak di tubuh, terutama di perut Anda. Untuk mengurangi lemak tubuh maka disarankan melakukan latihan rutin. Kombinasi latihan beban dan kardio adalah cara yang efektif untuk mengurangi lemak tubuh.
Jaga Pola Makan
Latihan saja tidak akan memberikan hasil maksimal jika pola makan Anda masih sembarangan. Imbangi latihan tersebut dengan pola makan rendah lemak dan tinggi protein. Kurangi mengonsumsi makanan yang manis-manis, seperti cake, roti, biskuit, sirup, dan lainnya. Dan tingkatkan konsumsi protein baik dari sumber hewani dan nabati seperti, dada ayam, ikan, susu, kedelai dan olahannya, dan masih banyak lagi.
Jangan Lewatkan Sarapan
Sebuah studi di University of Massachusetts (AS) mengatakan bahwa pria yang sarapan setiap hari memiliki peluang yang lebih besar mendapatkan perut sixpack dibandingkan orang yang melewatkan sarapan.
Hal ini terjadi karena orang yang terbiasa sarapan lebih mungkin untuk mengendalikan nafsu makannya dan terhindar dari porsi makan yang membabi buta di siang hari. Terlebih lagi, selama hampir 9 jam tubuh kita tidak mendapat asupan makanan saat tidur. Oleh karena itu sarapan sangat penting untuk menyuplai kembali nutrisi di dalam tubuh.
Tidur Cukup
Terapkan kebiasaan tidur cukup untuk mendapatkan perut sixpack. Tubuh membutuhkan 7-8 jam tidur untuk fase pembentukan dan pemulihan otot. Penelitian menyebutkan, jika Anda kurang tidur selama 3 hari berturut-turut maka sel-sel otot akan menjadi resisten terhadap hormon insulin. Hal ini menyebabkan penimbunan lemak di sekitar perut Anda dengan memperlambat metabolisme dan meningkatkan nafsu makan.

Yang Tidak Boleh Dilakukan

Sit-up Terus terusan
Sit up memang dapat memberikan tone pada otot perut Anda, tapi latihan ini tidak akan mengikis lapisan lemak yang menutupi otot perut Anda. Daripada membuang-buang waktu Anda hanya untuk melakukan sit up, lebih baik Anda luangkan waktu untuk melakukan kombinasi latihan beban dan kardio.
Mengonsumsi Karbohidrat Olahan
Jika Anda suka mengonsumsi roti putih pada waktu sarapan, sebaiknya ganti roti Anda dengan roti gandum utuh. Anda juga bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah. Selain bisa membuat perut kenyang lebih lama dengan kandungan seratnya, roti gandum dan nnasi merah juga baik untuk mencegah penyakit diabetes.
Melewatkan Waktu Makan
Inilah kebiasaan yang seringkali menjadi bumerang! Kebiasaan ini akan membuat Anda akan merasa sangat lapar yang berakhir dengan makan berlebihan. Akhirnya tubuh Anda akan mengasup lebih banyak kalori dan memicu timbunan lemak. Terutama di perut Anda.
Ngemil di depan TV
Penelitian yang dilakukan University of Ohio menyebutkan, orang yang melakukan kebiasaan ngemil di depan tv akan dengan cepat menumpuk 10 persen lemak di perut. Bahkan 10 persen lemak yang bertambah itu ditumpuk hanya dalam jangka waktu 2 jam.
Terlalu Stress
Rasa panik, cemas, takut, atau stres akan menaikkan hormon kortisol. Hormon ini akan memberikan efek domino yang negatif pada tubuh karena Anda akan jadi mudah sekali lapar dan metabolisme tubuh melambat. Alhasil, perut semakin buncit dan lingkar pinggang pun melebar.
Good luck! (dan)

dicopi dari duniafitnes.com

Nutrisi dan Latihan untuk Mendapatkan Perut Sixpack


Pada dasarnya ada dua faktor penting yang menjadi kunci sukses Anda jika ingin mendapatkan perut sixpack.
Sixpack-Abs-Nutrition-&-Exercise-Guidelines
Yang pertama adalah pola makan, termasuk di dalamnya pemenuhan nutrisi yang tepat, yang kedua adalah latihan untuk merangsang pembentukan otot sixpack dan menyingkirkan lemak yang tertimbun di perut Anda.
Kedua hal ini merupakan faktor paling dominan untuk menunjang kesuksesan Anda meraih perut sixpack. Nah, nutrisi dan latihan apa sajakah yang Anda butuhkan untuk meraih perut sixpack idaman?

Nutrisi Pembentuk Perut Sixpack

Ada tiga nutrisi utama yang wajib Anda cukupi untuk menunjang pembentukan perut sixpack, yaitu:
Karbohidrat
Tubuh Anda menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen, baik di hati maupun di jaringan otot. Glikogen adalah sumber energi utama selama Anda berlatih beban, sehingga membuat nutrisi ini menjadi salah satu nutrisi kunci untuk mendapatkan perut sixpack. Konsumsi karbohidrat yang cukup akan memastikan tubuh Anda mendapatkan energi yang dibutuhkannya selama menjalani program latihan yang berat dan intensif.
Contoh sumber karbohidrat yang baik untuk Anda adalah buah dan sayuran (pisang, buah beri, semangka, alpukat, jeruk, apel, brokoli, bayam, lettuce, wortel, dan lain-lain) serta oatmeal, roti gandum utuh, pasta gandum, nasi merah, ataupun umbi-umbian seperti ubi jalar, singkong, dan sebagainya.
Protein
Secara langsung bertanggung jawab untuk menumbuhkan dan menjaga jaringan otot Anda. Mengkonsumsi makanan tinggi protein akan memastikan tubuh Anda mendapatkan semua asam amino yang dibutuhkannya untuk menjalankan proses pembentukan perut sixpack.
Contohnya adalah telur, daging sapi bagian sirloin atau ternderloin, ayam, ikan salmon, tuna, sarden, susu tinggi protein (whey protein), maupun protein nabati seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, dan sebagainya.
Lemak
Selain menjadi sumber energi cadangan bagi tubuh, asam lemak esensial juga memiliki peran sangat penting dalam sel tubuh yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot. Lemak juga memainkan peran penting dalam produksi hormon yang Anda butuhkan untuk menumbuhkan otot. Contoh sumber lemak sehat ini bisa berupa ikan, kacang-kacangan, minyak canola, minyak zaitun, alpukat, ataupun biji-bijian.

Latihan Pembentuk Perut Sixpack

Setelah Anda mengetahui nutrisi apa saja yang wajib Anda cukupi untuk pembentukan perut sixpack, kini saatnya Anda mencoba latihan di bawah ini untuk meningkatkan pembakaran lemak dan merangsang pembentukan otot sixpack.
Mountain Climber 30 detik
Mountain-climbers
Tahapan Pelaksanaan:
Posisikan tubuh seperti gerakan push up
Kedua tangan bertumpu pada lantai
Kaki kanan ditekuk ke depan
Tukar posisi kaki kiri dan kanan dengan cepat seperti gerakan berlari
Jacknife Sit Up 30 detik
Jacknife-sit-up1
Tahapan Pelaksanaan:
Berbaring telentang
Kedua tangan berada di atas kepala
Angkat kaki dan tubuh Anda bersamaan
Raih ujung kaki dengan kedua tangan
Kembali ke posisi semula
Ulangi
Twisted Crunch 30 detik
Twist-crunch
Tahapan Pelaksanaan:
Berbaring telentang
Telapak tangan berada di samping kepala
Angkat tubuh ke arah lutut kanan
Lakukan gerakan yang sama ke arah kiri secara bergantian
Sumo Squat Thrust 30 detik
sumo-squat-thrust
Tahapan Pelaksanaan:
Ambil posisi push up
Berat badan bertumpu pada ujung kaki dan kedua tangan
Ayunkan kedua kaki ke depan hingga berada di antara kedua tangan
Ayunkan kembali ke posisi semula
Ulangi
Have a nice sixpack! (dan)

dicopi dari yahoo.com

Saturday, May 4, 2013

6 Cara Agar Otak Makin Pintar


Tahukah Anda, Jika kebanyakan orang tidak khawatir dengan kondisi penurunan memori yang mungkin terjadi beberapa tahun ke depan?
6-Cara-Agar-Otak-Makin-Pintar
Menurut penelitian di University of Virginia, gangguan memori bisa muncul sejak usia 20-an. Setelah mengevaluasi lebih dari 2.000 pria dan wanita berusia antara 18-60 tahun selama tujuh tahun, para peneliti menemukan bahwa pada usia 27, kecepatan otak dalam memecahkan teka-teki, dan penalaran mulai menurun.
Namun Anda tidak perlu panik. Otak masih memiliki kemampuan untuk menyimpan memori. Hanya saja pemanggilan memori tersebut sedikit tersendat. Ini menunjukkan bahwa otak harus dijaga kesehatannya agar tetap fokus dan berfungsi optimal.
Berikut 6 langkah sehat yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan dan fungsi otak agar tetap berfungsi optimal.

Tetap Aktif

Kebugaran fisik dapat meningkatkan ukuran hippocampus (bagian otak yang terhubung dengan ingatan jangka panjang). Lakukan jenis latihan apa pun agar darah Anda mengalir dengan baik. Jogging dan renang bisa menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan fungsi otak Anda.

Lengkapi dengan Omega-3

Gary Small dari iBrain menyebutkan, “Apa yang baik bagi jantung Anda, tentu akan baik untuk otak Anda”. Dia menyarankan agar Anda mengisi diet dengan makanan yang kaya antioksidan seperti buah-buahan berwarna cerah dan sayuran, ditambah asam lemak Omega-3 dari ikan dan minyak zaitun.

Pikirkan dan Visualisasikan

Berlatih dengan isyarat. Jika Anda perlu mengingat beberapa hal baik benda maupun angka cobalah untuk membuat catatan sebagai hafalan untuk memori dalam otak Anda. Catatlah hal-hal detail yang sekiranya sulit untuk Anda ingat.

Jangan Andalkan Gadget

Hampir seluruh penduduk dunia mengandalkan teknologi seperti smartphone, komputer tablet, PC dan lainnya untuk membantu mengingat hari-hari penting . Tetapi jangan lupa untuk sesekali mengingat hal-hal detail yang terkait langsung dengan diri Anda dan keluarga dengan otak Anda. Penggunaan teknologi berlebihan dapat mengakibatkan ketergantungan dan membuat otak menjadi malas berpikir.

Bermain dan Bersantai

Bermain video game tidak akan membuat fungsi otak Anda terganggu, permainan yang penuh teka-teki dapat membantu untuk memperkuat dan melatih otak Anda serta meningkatkan konsentrasi. Anda juga membutuhkan waktu bersantai dan memanjakan diri untuk mengurangi stres sekaligus meningkatkan kemampuan otak Anda.

Tidur Cukup

Tidur dapat membantu mengaktifkan kembali seluruh sel-sel otak, sehingga otak dapat menyerap dan mempelajari sesuatu lebih dalam dan lebih banyak. Peningkatan kemampuan ini secara langsung akan mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang, demikian yang disampaikan Dr Paul Shaw dariWashington University School of Medicine. (dan)