Translate

Thursday, June 22, 2017

Evercross Genpro X Review

Ini dia brand anak bangsa yang berusaha menjadi tuan rumah di negri sendiri
Rasanya saya tak pernah melihat brand lokal yang se-agrasif ini. Disaat semua negara tergempur brand asal tiongkok dan korea, Brand asal indonesia ini mencoba peruntungannya untuk menjadi yang terbaik dengan harga yang terjangkau, ini dia Evercross genpro X

Sebenarnya smarphone ini tidak ada yang istimewa semuanya batas bawah atau borderline, cuman bandrol harga yang ditawarkan ngga sampai satu juta, membuat saya geleng-geleng kepala, kok bisa dengan harga segini, ngambil untungny dimana
Kita mulai bahas dari desainnya dulu, desainnya ok walau ngga terasa mewah dan bagian belakangnya pakai plastik. Cuman, framenya pakai logam dan logo evercross dibelakanngya itu embos dan di krom gitu jadi keliatan seksi. Kamera dan fingerprint sensornya juga ada aksen kromnya, terlihat berusaha mewah sob. Kalau mau lebih teliti sebenernya sih kalau saya liat evercross di sini lebih ke main pintar, coba kita buka bagian plastiknya, terlihat bahwa si fingerprint sensor sebenernya ngga keliatan mewah cuman karena potongan bulet yang pas dan bagian tengah nya itu di warnain sedikit, jadi punya kesan si fingerprint sensor nya itu di krom. Tutup plastiknya sendiri ngga dibikin polos aja, ada semacam gliter gitu yang menurut saya jadi lebih menarik keliatannya, walau minyak ditangan seneng bener nempel disini, tapi overall sisi desain oke banget buat harga segini.

Selanjutnya, nyadar nga sih kalo saya tadi bahas sedikit soal fingerprin sensor, yes, dengan harga 999ribu, evercros gen pro x punya fingerprin sensor, coba deh sob sebutin satu smartphone yang beredar resmi di Indonesia yang punya bandrol harga ngga lebih dari satu juta tapi pake fingerprint sensor. Ini sih edan banget menurut saya, walupun sebenernya fingerprint sensornya ngga ngebut-ngebut banget sih, akurasinya juga ngga akurat-akurat amat sekitar 80% sukseslah. Cuman dengan ada fingerprint menurut saya sudah merupakan keajaiban.


Dibandrol dengan harga murah tidak menghentikan evercross buat ngasih spesifikasi yang ngga nanggung. Ram 2 GB, layar 720p, kamera belakang 13 MP dan kamera depan 8 MP. Yaaa buat prosesornya memang kelas rendah sih, pake snapdragon wirosableng 212 dan hasil benchmarknya terima ajalah ya, masi manusiawi kok buat 2017

Untuk penggunaan sehari-hari ya kadang dibutuhkan kesabaran aj sob. Lupakan juga impian bermain game kelas berat di smartphone ini. Sangat jelas dengan spesifikasi seperti ini, nyamannya digunakan untuk sosial media dan produktifitas ringan aj. RAM 2GB nya terbilang cukup aj, untuk menghandle multitasking. Memori internal yang 16 GB dapat diterima mengingat bandrol harganya. Kalo kurang untungnya masi bisa diekspansi pake memori eksternal.
Layarnya ber panel IPS beresolusi 720p HD dengan bentang 5 inch, jadi masi oke untuk penggunaan satu tangan. Uniknya layarnya juga ngga keliatan murahan, warnanya bagus dan viewing angle juga ok, terus.. masi bisa dilihat dikondisi matahari terik lagi, lumayan bener kan. Paling keluhannya ada di tidak adanya fitur auto brightness, jadi kudu atur-atur brightness gitu sob. Sama tiga tombol kapasitif yang ngga ada backlightnya, yang buat harga segini wajar sih.
Hal yang bikin saya kaget adalah si Evercross Genpro X ini, masa’ punya sensor gyro sob, jadi bisa dipake VR. Walau pas saya cobain agak bikin pusing, karena mungkin prosesornya kurang cepet kali ya, jadi baca gerakannya itu kerasa terlambat gitu sob.

Evercross Genpro X ini berjalan di Android 6.0.1 alias marshmallow, jangan banyak berharap akan naik ke nougat ya, karena biasanya hape harga segini jarang ada update versi android. Paling Cuma benerin bug nya aj kalo ada update.
Untuk sektor baterai Evercross Genpro X ini cuman bawa baterai berkapasitas 2650 mAh saja. Buat 2 tahun lalu kapasitas segini mungkin terdengar besar, tapi buat standar sekarang ya tentu ngga. Baterainya cuman bertahan sekitar 3 jam screen on time, atau ya setengah hari aj untuk pemakaian berat ala saya. Biar lebih standar kita benchmark juga baterainya sob pake aplikasi PC Mark, dan hasilnya bisa bertahan sampai 8 jam. Artinya sobat masi butuh nge cas di tengah hari.

Nah untuk sektor kamera, kamera utamanya pake sensor 13 MP. Yaa saya ndak bisa berkata apa-apa. Yang jelas jika sobat beli hape ini, butuh aplikasi edit foto yang mumpuni, karena hasilnya minim detail. Dynamic Range juga ngga luas, warna juga keliatan washout. Foto indor juga agak sulit karena shutter speed nya ngga cepet. Kalau pas low light..., lupakan sajalah. Ada flash sih untungnya, jadi ya keliatan dikit lah.
Untuk kamera depan nya yang katanya 8 MP, hasilnya secara mengejutkan masih bisa diterima walau ya ngga bisa dibilang bagus juga ya. Hasil video nya juga hanya bisa rekam hingga resolusi HD 720p saja. Untungnya hasilnya ngga patah-patah. Cuman ya ngga detail dan ngga bisa ngangkat area shadow dengan baik. kesimpulan buat sektor kameranya adalah ngga bagus tapi ya kamera harga sejutaan ya kayak begini sob

Terakhir kita menuju ke kesimpulan layak untuk dibeli atau tidak? Baik gini sob, buat harga 999ribu rupiah Evercross Genpro X tentu ngasih lebih daripada bandrol harganya jika dibandingkan dengan merek lain. Kekurangan yang hadir di hape ini masih dalam kategori wajar karena hape-hape harga segini emang ngga jau beda experience nya, kayak yang penting bisa nyala dan guna lah. Tapi melihat stok di Lazada yang sering habis dan harga di toko online lain kayak Blibli malah naik jadi 1,2 juta, menurut saya sobat harus menimbang-nimbang lagi. Karena begini, kalo harganya jadi 1,2 juta jadi cuman beda sekitar 300ribu sama Xiaomi Redmi 4A yang ngasih experience penggunaan yang lebih baik menurut saya. Walau minus fingerprint, frame logam, layarnya juga masih bening Evercross Genpro X. jadi kalo harganya 999ribu rupiah, menurut saya untuk saat ini Evercross Genpro X adalah pilihan yang terbaik, tapi kalo 1,2 juta sobat kudu lihat lagi kondisi ekonomi sobat sendiri bisa nabung lebih dikit lagi atau enggak.


Tuesday, June 6, 2017

Android Marshmallow terpopuler, Nougat mendekati 10% pengguna

Google baru saja merilis jumlah distribusi penggunaan Android masing-masing seri. Nougat digunakan 9.5% pengguna Android di dunia dan 0.6% darinya menggunakan Android 7.1.

Seri Android terpopuler pada saat ini adalah Android 6.0 Marshmallow dengan jumlah pengguna mencapai 31.2%, sementara Lollipop berada pada posisi kedua dengan 30.8% pengguna.


Dengan nilai 9.5%, Android Nougat menunjukkan mulai banyak pengguna yang meng-update sistem Androidnya ke Android 7. Pada bulan Mei pengguna Android Nougat adalah sebesar 7.1% dan dibawah 5% pada 2 bulan sebelumnya. Akan tetapi, sepertinya Android 7.x tidak akan melampaui penggunaan sistem Android Marshmallow sampai dirilisnya Android O yang telah tersedia saat ini.

Data yang menarik lainnya adalah adanya 0.8% penggua yang masih menggunakan Android lawas Gingerbread dan Ice Cream Sandwich, seakan menolak untuk punah. Jika ditambahkan dengan Jelly Bean dan Kitka, semua rasa sebelum 2014 memiliki jumlah penggunaan hampir sebesar 30%.